Info Bisnis

Terkuak! Regulasi Baru Pajak Bisnis Online yang Wajib Kamu Tahu Sebelum Kena Sanksi

Peraturan pajak bagi pelaku bisnis online kini semakin ketat dan detail. Mulai dari kewajiban NPWP, pelaporan PPh final, hingga PPN digital—semua harus dipenuhi agar usaha online kamu tetap aman dari sanksi.

Pelajari Ragam Regulasi Pajak 2025

Dirjen Pajak telah menerapkan beragam kebijakan baru untuk operator bisnis online. Mulai dari PPh final sebesar 0,5%, PPN 11% untuk platform digital, hingga kewajiban mencantumkan NPWP saat registrasi akun marketplace. [BISNIS] online yang belum siap bisa kena denda, bahkan diblokir.

Pajak Penghasilan Final 0,5%

Regulasi baru mewajibkan seller online dikenakan PPh final 0,5% dari omzet bruto per bulan. Ini berlaku untuk semua omzet, tanpa pengecualian. (Tanpa potongan omzet kotor, sehingga kamu wajib menghitung saat laporan bulanan. Guna laporkan via e-Faktur atau e‑Billing agar legal.

Pengenaan PPN 11%

Transaksi di marketplace yang melalui platform digital kini dikenakan PPN 11%. Ini artinya, saat pelanggan membayar harga Rp 100.000, kamu wajib memungut Rp 11.000 dan menyetorkan ke pemerintah. Prosedur ini sudah berlaku sejak 2025, dan platform marketplace pun wajib menampilkan PPN di invoice. Jadi, produk kamu wajib punya harga jual yang sudah inklusif pajak.

Kewajiban Nomor Pokok Wajib Pajak

Sekarang, semua marketplace besar mewajibkan penjual mencantumkan NPWP saat daftar atau naik level akun. Ini bukan hanya soal legalitas, tapi juga untuk memudahkan DJP dalam melacak transaksi dan pelaporan pajak. Gak punya NPWP?, segera urus di kantor pajak atau online via OSS agar bisnismu tetap aman.

Lapor Penghasilan secara Berkala

Kamu wajib melaporkan omzet bulanan dan tahunan via e‑Faktur atau e‑Billing. Laporan wajib dikirim setiap bulan dan tahun. Kalau terlambat atau tidak lapor, denda administratif bisa mencapai Rp 1 juta per bulan. Ini bukan sekadar formalitas—ini bagian penting dari sistem pajak online yang diawasi ketat.

Cara Agar Kamu Bisa Tunduk Pajak Tanpa Ribet

Pisahkan rekening bisnis & pribadi Pakailah pencatatan digital (Excel atau software GRATIS seperti Moka, Jurnal) Aktif lapor e-Billing & e-Faktur Cek jumlah transaksi dan potongan PPh, PPN secara rutin Hubungi via layanan konsumen pajak atau komunitas BISNIS online untuk update regulasi

Resiko kalau Enggan Taati Pajak

Pelaku yang abai bisa kena denda administratif, terblokir akun jualan, atau bahkan terkena pemeriksaan pajak intensif. Dalam kasus berat, bisa terkena sanksi pidana hingga perdata. Ini bukan isapan jempol—banyak kasus akun marketplace yang diblokir karena tidak patuh pajak.

Akhir Kata

Peraturan pajak baru bagi [BISNIS] online memang terdengar kompleks, tapi bukan halangan untuk bertumbuh. Kunci utamanya adalah tahu, catat, dan lapor. Pisahkan rekening, urus NPWP, patuhi PPh & PPN, serta lakukan pencatatan digital. Dengan cara ini bisnis online kamu tidak hanya legal, tapi juga siap scale-up tanpa takut sanksi.

Related Articles

Back to top button