Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar

DKI Jakarta – Instruktur Manchester United (MU) Ruben Amorim takut timnya kehilangan jati diri sebagai klub besar pasca menelan kekalahan 0-2 dari West Ham United dalam Old Trafford, Minggu, yang mana bermetamorfosis menjadi kekalahan ke-17 mereka itu ke Kompetisi Inggris, dengan sembilan di antaranya berjalan di dalam kandang.
West Ham yang mana baru meraih kemenangan pertamanya ke Old Trafford sejak 2007 naik ke sikap 15 dengan 40 poin, sedangkan kekalahan itu menimbulkan MU turun ke sikap 16 klasemen sementara dengan 39 poin dari 36 pertandingan.
"Itulah kesulitan terbesar pada klub kami pada waktu ini akibat kami kehilangan perasaan bahwa kami adalah klub besar lalu kalah pada pertandingan stadion adalah akhir dunia. Saya pikir itulah kegelisahan terbesar pada klub kami," kata Amorim setelahnya kekalahan berperang melawan The Hammers, dikutipkan dari laman resmi klub, Senin.
Pelatih selama Portugal berusia 40 tahun yang tersebut sebelumnya menangani Sporting Lisbon itu menambahkan bahwa kehilangan jati diri adalah perasaan paling berbahaya, apalagi dengan MU yang mana belum pernah mengungguli peringkat Turnamen Primer Inggris sejak manajer terkenal Alex Ferguson pensiun pada 2013.
Amorim kemudian ditanya bagaimana perasaannya meninjau timnya berada ke sikap 16 klasemen sementara, kemudian dengan dua pertandingan tersisa, tempat terbaik yang dimaksud dia raih adalah kedudukan 13 dengan poin maksimal 45 poin. "Bagaimana seseorang manajer Manchester United seharusnya merasa di tempat itu –- malu kemudian sulit untuk menerimanya," kata dia.
Ia bahkan menyampaikan bahwa final Kejuaraan Europa berjuang melawan Tottenham Hotspur yang digunakan juga mengalami permasalahan sebanding di liga, di Bilbao pada 31 Mei, bukan dapat mengobati kesengsaraan The Reds Devils dalam liga.
"Semua pendatang memikirkan final," kata Amorim. "Final bukanlah kesulitan pada waktu ini pada klub kami. Kami mempunyai hal-hal yang tambahan besar untuk dipikirkan (tentang) kemudian kami harus mengubah banyak hal di dalam akhir musim," tambah dia.
Dan oleh sebab itu keterpurukan pada liga ini, Amorim menegaskan bahwa MU diperlukan bekerja keras ke bursa transaksi musim panas nanti.
"Kita diperlukan mengubahnya dan juga kita harus benar-benar kuat di musim panas lalu berani dikarenakan kita tak akan menjalani musim depan seperti ini. Jika kita memulai seperti ini, atau jikalau perasaan itu masih ada, kita harus memberi ruang untuk penduduk yang tersebut berbeda," tutur dia.
Artikel ini disadur dari Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar






