Gaya Hidup

Mengenal tuli konduktif, pemicu pernyataan terdengar teredam

Ibukota – Gangguan pendengaran tiada setiap saat permanen atau berlangsung lantaran factor usia. Salah satu jenis gangguan yang mana cukup umum adalah tuli konduktif, yaitu status ketika kata-kata tidak ada dapat masuk secara maksimal ke bagian di telinga.

Akibatnya, kata-kata terdengar pelan atau teredam, meskipun sumbernya sebenarnya cukup keras. Tuli konduktif rutin kali disebabkan oleh permasalahan fisik pada telinga luar atau tengah, lalu kabar baiknya sejumlah kasusnya bisa saja diobati.

Lalu, apa hanya penyebabnya serta bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, mengambil beragam sumber.

Mengenal tuli konduktif

Tuli konduktif merupakan jenis gangguan jiwa pendengaran yang digunakan disebabkan oleh hambatan atau kecacatan pada telinga bagian luar atau tengah. Kondisi ini menyebabkan gelombang pernyataan sulit mencapai telinga bagian dalam, sehingga pendapat terdengar lemah atau teredam.

Pada dasarnya, langkah-langkah mendengar diawali ketika gelombang ucapan masuk melalui liang telinga, berikutnya menggetarkan tulang-tulang kecil di telinga tengah. Getaran ini kemudian diubah menjadi sinyal kemudian dikirim ke sel-sel saraf dalam telinga dalam, sebelum akhirnya diteruskan ke otak untuk diproses.

Namun, bila ada gangguan jiwa pada salah satu bagian tersebut, maka aliran pengumuman akan terhambat. Akibatnya, pengumuman yang masuk tak sanggup diproses dengan baik, sehingga pendengaran pun terganggu. Kabar baiknya, tuli konduktif umumnya bersifat sementara kemudian bisa saja diselesaikan dengan perawatan yang mana tepat sesuai penyebabnya.

Penyebab tuli konduktif

Seperti yang dimaksud telah terjadi dijelaskan sebelumnya, tuli konduktif berjalan ketika gelombang pendapat tak dapat mencapai telinga bagian dalam. Hal ini sanggup disebabkan oleh bervariasi faktor, seperti gangguan mental pada tulang pendengaran, jaringan ikat dalam telinga, atau saraf yang dimaksud menghubungkan telinga dengan otak.

Beberapa keadaan yang tersebut dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami tuli konduktif antara lain:

• Adanya benda asing atau serangga yang dimaksud menghadapi kesulitan di pada liang telinga.

• Infeksi pada telinga luar (otitis eksterna) atau telinga berada dalam (otitis media), yang dimaksud banyak dialami oleh perenang.

• Penyempitan saluran telinga.

• Infeksi pada tuba eustachius, saluran yang menghubungkan hidung dan juga telinga tengah.

• Kelainan pada kerangka saluran telinga yang digunakan bisa saja terjadi akibat komponen bawaan, operasi, atau cedera.

• Adanya lubang pada gendang telinga.

Otosklerosis, yakni peningkatan tulang abnormal di telinga

• Penumpukan cairan di telinga.

• Kotoran yang menghalangi liang telinga.

• Tumor yang tersebut menyumbat telinga bagian luar atau tengah.

Cara mengurangi tuli kognitif

Tuli konduktif sebenarnya bisa jadi dicegah dengan merawat kebugaran telinga secara menyeluruh. Salah satu langkah penting adalah membatasi paparan ucapan keras pada jangka waktu lama. Selain itu, beberapa upaya berikut juga mampu membantu menjaga pendengaran tetap optimal:

• Mencukupi waktu istirahat agar tubuh, salah satunya fungsi telinga, masih prima.

• Menghindari kebiasaan memasukkan jari atau benda asing ke telinga, seperti kapas, cotton bud, tisu, maupun kain.

• Melakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin untuk mendeteksi gangguan mental sejak dini.

• Mendengarkan musik dengan ukuran sedang, tak terlalu keras.

• Memilih headphone yang dimaksud miliki kualitas ucapan juga pemeliharaan yang digunakan baik.

Artikel ini disadur dari Mengenal tuli konduktif, penyebab suara terdengar teredam

Related Articles

Back to top button