Mengenal 5 bela diri militer yang digunakan KOPASSUS, TNI juga POLRI

DKI Jakarta – Bela diri militer merupakan keterampilan yang sangat penting bagi pasukan khusus di menjaga kedisiplinan, kesiapsiagaan, dan juga kemampuan bertahan hidup di situasi ekstrem.
Di Indonesia, berubah-ubah macam bela diri militer digunakan oleh pasukan elite seperti KOPASSUS, TNI, juga POLRI untuk meningkatkan efektivitas operasional mereka.
Dari teknik tangan kosong hingga senjata, setiap jenis bela diri miliki karakteristik serta kegunaan setiap-tiap pada pertempuran atau situasi darurat.
Mengenal bervariasi macam bela diri militer ini tidaklah hanya sekali memberikan wawasan mengenai strategi pertahanan, tetapi juga mengungkapkan teknik-teknik yang dimaksud digunakan oleh pasukan terbaik di Tanah Air di menjalankan tugas berat mereka.
Berikut ini adalah 5 macam bela diri andalan yang mana diajarkan terhadap anggota KOPASSUS, TNI, kemudian POLRI, yang digunakan tak belaka melibatkan fisik, tetapi juga mental yang dimaksud tangguh kemudian terlatih.
Macam-macam seni bela diri andalan yang diajarkan terhadap anggota KOPASSUS, TNI, lalu POLRI
1. Yong Moo Do
Bela diri Yong Moo Do pertama kali diperkenalkan pada 15 Oktober 1995 oleh The Martial Research Institute dari Yong In University ke Korea. Ini adalah adalah gabungan teknik dari Judo, Taekwondo, Aikido, Ssirum, serta Hon Sin Sul.
Nama Yong Moo Do sendiri berasal dari kata "Yong" yang berarti naga, simbol keberuntungan, "Moo" yang menggambarkan pertempuran fisik kemudian mental, dan juga "Do" yang berarti cara hidup yang tersebut berlandaskan filosofi alam.
Sejak 2008, Yong Moo Do menjadi bela diri yang mana wajib diajarkan terhadap TNI Angkatan Darat lalu rutin diperlihatkan pada acara peringatan serius HUT TNI.
2. Merpati putih
Merpati putih, atau MP, adalah seni bela diri silat asli Indonesia yang dimaksud mengajarkan teknik pertempuran tanpa senjata. Berawal sekitar tahun 1550-an, bela diri ini merupakan bagian dari budaya Indonesia juga juga anggota dari Ikatan Pencak Silat Seluruh Nusantara (IPSI).
Pada mulanya, Merpati Putih semata-mata diajarkan secara turun-temurun untuk keluarga kerajaan, namun sekarang telah dilakukan dipelajari oleh beragam kalangan, diantaranya pasukan elit seperti Marinir, Kopaska, Paskhas, lalu Brimob.
Bela diri ini mengandalkan kekuatan tubuh yang dimaksud didapatkan melalui teknik pernapasan, memungkinkan penggunanya untuk memiliki kemampuan fisik di dalam menghadapi rata-rata.
3. Kung fu
Kung fu, yang mana berasal dari Tiongkok, awalnya diajarkan untuk para biksu ke Kuil Shaolin. Kini, bela diri ini sudah menyebar luas dan juga dipelajari oleh pasukan TNI, khususnya Kopassus.
Kung fu mengajarkan ketekunan dan juga penguasaan teknik di waktu yang lama. Pasukan sepak bola elit TNI dilatih oleh seseorang pendekar kung fu bernama Efendi, yang dimaksud dikenal dengan kemampuan luar biasa di kung fu.
Salah satu penampilan terbaiknya adalah di mana pasukan Kopassus menunjukkan kemampuan kung fu pada hadapan panglima tentara Jerman, yang memproduksi dia terkesan dengan keahlian yang digunakan ditampilkan.
4. Tarung derajat
Tarung derajat, yang dimaksud dikenal sebagai boxing khas Indonesia, diciptakan oleh Ahmad Drajat, atau yang digunakan lebih lanjut dikenal sebagai AA Boxer, dengan syarat Bandung pada tahun 1972.
Beladiri ini lahir dari pengalaman pribadi Ahmad Drajat ketika bertarung dalam jalanan. Awalnya, para pengikutnya terdiri dari pria pekerja kasar, seperti peniaga pasar, kenek, supir, tukang parkir, juga pelaku keamanan. Pembinaan Tarung Tingkat sangat berfokus pada praktik secara langsung ke lapangan.
Latihan fisik-nya terbilang sangat intensif, mulai dari menahan pukulan hingga memecahkan batako dengan kepala. Saat ini, Tarung Status telah lama diadopsi oleh kalangan militer juga polisi juga bahkan berubah jadi beladiri resmi bagi POLRI.
5. Karate
Bela diri ini berbagai digunakan akibat mengandung filosofi hidup yang dimaksud selaras dengan nilai-nilai pada kesatuan TNI. Karate dianggap mampu meningkatkan kekuatan fisik serta mental, yang dimaksud juga mencerminkan nilai-nilai yang dimaksud terkandung di ajarannya.
Beberapa nilai pada karate meliputi kejujuran (Gi), keberanian (Yuu), kesopanan (Rei), sikap positif (Seishin), kemudian semangat lebih tinggi (Seiki). Dalam catatan TNI, ada orang anggota Kopassus yang terkenal sebagai guru silat, Haji Umar, yang digunakan kerap berlaga berhadapan dengan ahli karate dari Jepang.
Artikel ini disadur dari Mengenal 5 bela diri militer yang digunakan KOPASSUS, TNI dan POLRI






