Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus

DKI Jakarta – Jenazah Paus Fransiskus telah lama dipindahkan dari kediamannya ke Casa Santa Marta ke Basilika Santo Petrus, Vatikan, agar umat beriman dapat memberikan penghormatan terakhir hingga hari pemakamannya pada Hari Sabtu (26/4).
Ritus pemindahan jenazah Paus Fransiskus berlangsung pada Rabu pagi, dipimpin oleh majelis kardinal yang berkumpul dalam Roma setelahnya wafatnya pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu, demikian dikutipkan dari Vatican News.
Camerlengo Gereja, Kardinal Kevin Farrell, memulai ritual liturgi di dalam kapel Casa Santa Marta dengan doa singkat untuk jiwa Paus Fransiskus.
Dalam doa pembukaan, Kardinal Farrell bersyukur untuk Tuhan berhadapan dengan pelayanan mendiang Paus selama 12 tahun.
“Marilah kita memohon kepada-Nya, dengan belas kasih kemudian kebaikan-Nya, untuk memberikan untuk mendiang Paus tempat tinggal abadi di kerajaan surga, kemudian untuk menghibur dengan harapan surgawi keluarga kepausan, Gereja dalam Roma, kemudian umat beriman dalam seluruh dunia,” katanya.
Dewan kardinal kemudian mengawasi prosesi pemindahan peti jenazah melalui Lapangan Santa Marta dalam Vatikan, di bawah Lengkungan Lonceng, menuju ke Lapangan Santo Petrus.
Lebih dari 20.000 khalayak berkumpul dalam lapangan itu untuk memberikan penghormatan terakhir untuk mendiang Paus.
Mereka bertepuk tangan pelan sewaktu peti kayu terbuka berisi jenazah Paus Fransiskus, yang mana mengenakan jubah merah, dibawa menaiki tangga untuk memasuki Basilika Santo Petrus.
Peti jenazah Paus Fransiskus ditempatkan di depan Altar Pengakuan Dosa, juga paduan kata-kata melantunkan Litani Para Kudus di bahasa Latin untuk ketenangan jiwanya.
Kardinal Farrell kemudian menjadi pemimpin Liturgi Sabda singkat, yang mana mencakup pembacaan dari Injil Yohanes (17:24-26) tentang doa imamat Yesus yang digunakan mewartakan kasih Allah bagi-Nya serta bagi para pengikut-Nya.
Upacara itu diakhiri dengan nyanyian Salve Regina, sebuah himne Maria yang dimulai dengan "Salam, Ratu Suci, Bunda yang Berbelas Kasih."
Anggota komite kardinal kemudian memberikan pengakuan terakhir terhadap mendiang Paus Fransiskus, dihadiri oleh oleh umat beriman yang berkumpul di Basilika Santo Petrus.
Basilika Santo Petrus akan masih dibuka hingga Rabu sedang di malam hari (05.00 WIB). Pada Kamis (24/4), gereja yang dimaksud kembali dibuka pada pukul 07.00 pagi (12.00 WIB) hingga 00.00 (05.00 WIB).
Sementara pada hari terakhir pekan (25/4), Basilika Santo Petrus dibuka dari pukul 07.00 pagi (12.00 WIB) hingga 19.00 waktu Vatikan (00.00 WIB) untuk memberi kesempatan bagi umat mendoakan Paus Fransiskus.
Misa pemakaman Paus Fransiskus akan diadakan di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu, 26 April, pukul 10.00 pagi (15.00 WIB) dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal.
Setelah misa berakhir, jenazah Paus Fransiskus akan dibawa ke Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Italia, tempat ke mana ia akan dimakamkan sesuai wasiatnya.
Artikel ini disadur dari Jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus