Gaya Hidup

Jangan dengan syarat mengorek! Ini adalah risiko pemanfaatan cotton bud untuk telinga

DKI Jakarta – Mengorek telinga dengan cotton bud sudah ada menjadi kebiasaan berbagai penduduk untuk menjaga kebersihan. Namun, kebiasaan ini ternyata menyimpan risiko besar bagi kesehatan telinga.

Alih-alih membersihkan, cotton bud justru dapat menyokong kotoran semakin dalam, membinasakan saluran telinga, hingga menyebabkan masalah pendengaran. Tanpa disadari, tindakan yang digunakan terlihat simpel ini bisa saja berujung pada kesulitan medis yang tersebut serius.

Lantas, apa sekadar bahayanya mengorek telinga dengan cotton bud? Simak penjelasannya berikut ini yang dimaksud sudah pernah dilansir dari beragam sumber.

Pengertian cotton bud

Cotton bud adalah alat kecil berbentuk batang ramping yang mana ujungnya dibalut kapas. Biasanya terbuat dari plastik atau kayu, cotton bud dirancang untuk bermacam keperluan seperti membersihkan bagian tubuh tertentu (terutama telinga), merapikan riasan, hingga keperluan medis.

Namun, meskipun banyak pendatang menggunakannya untuk membersihkan telinga, sebenarnya cotton bud tidak disarankan untuk dimasukkan ke di liang telinga oleh sebab itu bisa saja mengakibatkan risiko kesehatan.

Risiko mengorek telinga dengan menggunakan cotton bud

Seperti yang mana sudah dijelaskan sebelumnya, menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga justru dapat menggalakkan kotoran masuk lebih banyak di ke saluran telinga. Kebiasaan ini berisiko memunculkan bermacam kelainan pada telinga. Merujuk informasi dari platform Siloam Hospitals, berikut beberapa dampak yang mungkin saja terjadi:

1. Penurunan daya dengar

Alih-alih menyebabkan telinga bersih, penyelenggaraan cotton bud dapat menyebabkan kotoran (serumen) menumpuk pada bagian di telinga, yang dimaksud dikenal sebagai serumen prop. Kondisi ini bisa jadi menyebabkan tekanan, rasa bukan nyaman, hingga kelainan pendengaran sementara.

2. Pecahnya gendang telinga

Mengorek telinga terlalu pada atau terlalu keras juga dapat menyebabkan gendang telinga robek. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri hebat dan juga keluarnya cairan bening dari telinga.

Meski di banyak tindakan hukum gendang telinga bisa jadi pulih dengan sendirinya, serangkaian penyembuhannya sanggup memakan waktu cukup lama. Pada kondisi yang tambahan parah, kehancuran ini bahkan mampu menyebabkan masalah pendengaran permanen atau tuli konduktif.

3. Kotoran telinga menggalakkan ke dalam

Alih-alih membersihkan, cotton bud justru rutin memacu kotoran (serumen) masuk lebih besar pada ke saluran telinga, yang tersebut dapat menyebabkan sumbatan.

4. Iritasi serta luka pada saluran telinga

Batang cotton bud yang keras atau pergerakan tangan yang tersebut bukan hati-hati dapat melukai dinding saluran telinga, menyebabkan iritasi bahkan infeksi.

5. Tuli konduktif

Jika berlangsung kerusakan kritis seperti pecah gendang telinga atau sumbatan total oleh serumen, seseorang dapat mengalami tuli konduktif, yaitu hilangnya pendengaran oleh sebab itu masalah penghantaran suara.

Cara membersihkan telinga secara aman

Jika kotoran telinga telah terlalu sejumlah hingga mengganggu pendengaran, ada dua metode pembersihan yang digunakan aman juga direkomendasikan, yaitu dengan obat tetes telinga kemudian konsultasi ke dokter spesialis THT. Berikut penjelasannya:

1. Menggunakan obat tetes telinga

Langkah awal yang dimaksud sanggup diwujudkan di rumah adalah meneteskan obat khusus ke di telinga. Jalan keluar tetes yang mengandung hidrogen peroksida berfungsi untuk melunakkan kotoran (serumen), sehingga kotoran tambahan mudah-mudahan meninggalkan secara alami dari liang telinga.

Selain itu, kamu juga mampu memanfaatkan material alami seperti minyak zaitun atau baby oil untuk membantu melembekkan serumen. Namun, diperlukan diingat bahwa rute ini biasanya memakan waktu lebih besar lama dibandingkan penyelenggaraan obat tetes medis. Setelah kotoran mulai terlihat ke bagian luar telinga, cukup bersihkan dengan tisu atau kain bersih tanpa penting mendorongnya kembali ke dalam.

2. Periksa ke dokter THT

Jika pengaplikasian obat tetes bukan efektif atau muncul keluhan seperti telinga terasa penuh, berdenging, atau pendengaran mulai menurun, sebaiknya segera periksa ke dokter THT.

Dokter akan melakukan tindakan pembersihan menggunakan alat khusus, salah satunya dengan teknik suction atau penyedotan lembut yang dimaksud aman untuk mengangkat serumen.Konsultasi segera dengan dokter sangat disarankan agar penanganan-nya tepat juga bukan mengakibatkan komplikasi.

Artikel ini disadur dari Jangan asal mengorek! Ini risiko penggunaan cotton bud untuk telinga

Related Articles

Back to top button