Info Bisnis

Dari Tukang Ojek Online ke Penjual Telur Ajaib, Cerita Inspiratif di Depan Gerbang Kolam Renang Bogor!

Siapa sangka, di balik gerbang sebuah kolam renang di Bogor, ada kisah inspiratif dari seorang pria sederhana yang banting setir dari tukang ojek online menjadi penjual jajanan unik berbahan dasar telur. Mas Yusuf, pria ramah yang sudah berjualan selama kurang lebih 6 tahun, membuktikan bahwa peluang bisa datang dari hal sederhana, asalkan tekun dan tahu cara mengolahnya.

Dari Ojol ke Jualan: Saat Libur Sekolah Jadi Ladang Rezeki

Mas Yusuf awalnya adalah seorang pengemudi ojek online. Tapi saat musim libur sekolah tiba—saat orderan sepi—ia memanfaatkan momen itu untuk berdagang. Lokasinya tak tanggung-tanggung: tepat di depan gerbang kolam renang, tempat lalu-lalang anak-anak dan keluarga yang jadi target pasar potensial.

“Kalau libur sekolah, saya lebih milih jualan. Kadang kalau Minggu, saya standby di sini,” ucapnya.

Jualan Apa Sih?

Jajanan yang dijual Mas Yusuf adalah olahan telur dengan berbagai topping, mulai dari sosis, bakso, kornet, keju manis, hingga bumbu asin dan balado. Namun yang bikin beda adalah penggunaan sagu dalam adonan, yang bikin tekstur makanannya kenyal dan gurih.

Ternyata Ini Asal Usulnya…

Usaha ini berawal dari pengalamannya ikut berjualan milik orang lain di Sukabumi. Saat pindah ke Bogor, ia sadar jajanan seperti ini belum ada. Akhirnya, Mas Yusuf memutuskan untuk membuka usahanya sendiri. Dan benar saja, usahanya langsung diserbu pelanggan!

“Di Bogor cuma ada dua roda kayak gini, dan asalnya juga dari Sukabumi,” ungkapnya.

Unik! Namanya TOCAK alias Telur Acak

Menu andalan Mas Yusuf bernama TOCAK—singkatan dari Telur Acak. Dalam satu porsi, telur dikocok dengan sagu dan aneka topping pilihan pembeli, lalu dimasak di atas wajan datar hingga matang.

Ada tiga ukuran porsi yang ditawarkan:

  • Porsi Sedang (Rp4.000): Pakai setengah telur.

  • Porsi Telur Satu (Rp6.000): Pakai satu butir telur penuh.

  • Porsi Kombinasi (Rp10.000): Telur dua butir dan semua topping!

“Kalau buat anak SD biasanya beli yang kecil. Tapi anak SMP atau SMA mah kombinasi, harus lengkap,” kata Mas Yusuf sambil tertawa.

Modal Kecil, Untung Konsisten

Modal harian Mas Yusuf berkisar di angka Rp200.000 – Rp300.000. Rata-rata ia habis 6 kg telur per hari yang dikirim rutin dari agen. Dari jualan tersebut, omset hariannya bisa mencapai Rp400.000 hingga Rp500.000.

“Kalau bersih-bersihnya sih, sebulan bisa lebih dari Rp5 juta,” katanya sambil tersenyum bangga.

Untungnya Kecil, Tapi Konsumen Puas Nomor Satu!

Menariknya, Mas Yusuf tidak semata-mata mengejar untung besar. Ia juga memberi harga khusus untuk anak-anak. Kalau ada yang cuma punya uang Rp2.000? Tetap dilayani, asal anak senang.

“Kalau 1.000 sih enggak bisa ya. Tapi 2.000 masih bisa. Daripada anak orang nangis,” katanya.

Jualan yang Berbuah Manis

Selama enam tahun berjualan, Mas Yusuf sudah bisa membeli motor dari hasil usahanya. Hebatnya lagi, awal mula usaha ini justru dirintis oleh adiknya. Saat sang adik pindah ke Sukabumi, Mas Yusuf yang lanjutkan usaha dan ternyata sukses besar.


Penutup: Dari Telur ke Motor, Semua Bisa Kalau Serius!

Kisah Mas Yusuf membuktikan bahwa dari usaha kecil sekalipun, bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Dengan kreativitas, kerja keras, dan pelayanan yang ramah, bukan tidak mungkin rezeki datang dari arah yang tak terduga—bahkan dari sebuah gerobak telur di pinggir jalan.

Related Articles

Back to top button