Info Bisnis

Dari BUMN ke Cemilan Kentang: Kisah Raka, Anak Biasa yang Berani Mengubah Nasib Lewat Usaha

Dari Bangga Jadi Supervisor BUMN, Hingga Keputusan Berani untuk Resign

Tak semua orang tua bisa menyembunyikan rasa kecewa saat anaknya mengambil keputusan besar. Begitu pula dengan orang tua Raka, terutama sang ayah. Raka adalah sosok yang dulu tak pernah mencetak prestasi gemilang selama sekolah maupun kuliah. Nilai IPK-nya pun biasa saja.

Namun, siapa sangka? Ia berhasil menembus dunia kerja bergengsi—dengan diterima di perusahaan BUMN! Saat itulah, rasa bangga terpancar dari wajah ayahnya. Kebanggaan yang bahkan ikut disebarkan ke keluarga besar dan para tetangga.

Kariernya pun mulus, hingga ia dipercaya menjadi seorang supervisor. Tapi di tengah pencapaian itu, Raka membuat keputusan mengejutkan: mengundurkan diri.

“Ayah saya sempat menyayangkan keputusan itu… Tapi saya punya mimpi yang lebih besar,” ujar Raka.


Mimpi yang Lahir dari Dapur Ibu: Cemilan Kentang Rasa-Rasa

Raka punya satu kegemaran: makan. Tapi bukan sekadar makan, ia punya cita-cita untuk berbisnis kuliner yang bisa menjangkau seluruh Indonesia—bahkan dunia. Masalahnya, kuliner itu identik dengan makanan berat dan cepat basi. Maka pilihannya jatuh pada: cemilan.

Setelah meneliti pasar, ia menyadari bahwa produk olahan kentang masih jarang digarap oleh UMKM. Biasanya, kentang hanya digarap oleh pabrikan besar. Padahal, kentang punya potensi luar biasa.

Inspirasi lainnya datang dari ibunya. Sang ibu kerap membuat keripik kentang di rumah—versi plain tanpa rasa. Dari situlah Raka belajar resep dasar dan memodifikasinya menjadi keripik kentang berbagai rasa. “Cemilan Kentung” pun lahir.


Modal Rp300 Ribu, Semangat Tak Terbatas

Siapa bilang bisnis harus dimulai dengan modal besar? Raka membuktikan bahwa Rp300 ribu cukup untuk memulai:

  • Rp100.000 untuk beli kentang

  • Rp100.000 beli alat sealer

  • Rp50.000 buat bumbu

  • Rp50.000 lagi untuk kemasan

Ia memakai apa yang ada. Semua serba manual. Mulai dari pengupasan kentang, perendaman, penggorengan, hingga pengemasan. Semua dilakukan dengan tangan sendiri. Hasilnya? Seminggu hanya mampu mengolah 10 kilo kentang.

Tapi dari situ, segalanya berkembang.


Usaha Tak Pernah Membohongi Hasil

Raka percaya, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, apalagi bila dibarengi dengan tawakal dan ikhtiar spiritual.

“Siapa yang menggerakkan konsumen kalau bukan Allah?” katanya.

Ia pun menjalani usaha sambil mendekatkan diri kepada agama. Baginya, inilah salah satu alasan terbesar ia memilih menjadi pengusaha: agar bisa bebas beribadah. Ia bisa salat kapan saja, membaca Al-Qur’an tanpa khawatir dilirik atasan. Inilah “kebebasan sejati” versi Raka.


Dari 10 Kilo Jadi 1,2 Ton Per Bulan

Awalnya 10 kilo kentang seminggu. Sekarang? 1,2 ton kentang per bulan!

Keripik kentangnya kini hadir dengan berbagai rasa:

  • Spicy

  • Salted Egg

  • Jamur

  • Travel Edition

  • Original

Semua dikemas dalam ukuran 65 gram per bungkus, dan dipasarkan ke seluruh Indonesia. Bahkan, impian ekspor pun mulai terlihat di depan mata.


Cita-Cita yang Mulia: Menghajikan Orang Tua

Raka tidak sekadar ingin sukses. Ia ingin usahanya menjadi jalan untuk berbakti. Salah satu impiannya:

“Saya ingin menghajikan orang tua saya. Juga berangkat haji bersama istri dan keluarga.”

Baginya, rezeki itu tak selalu berbentuk gaji, tapi selalu ada bagi mereka yang berusaha.


Tips Jitu Raka untuk Calon Pengusaha

Untuk kamu yang baru mulai usaha atau yang usahanya belum ramai, Raka punya 4 tips berharga:

  1. Konsisten!
    Jangan baru sebulan usaha, langsung pindah ke bisnis lain. Bisnis butuh waktu.

  2. Belajar Terus
    Investasi leher ke atas. Pelajari strategi pemasaran, tren pasar, dan cara mengembangkan produk.

  3. Mulai dari Apa yang Kamu Punya
    Punya skill desain? Mulai jasa desain. Bisa masak? Jual makanan. Gunakan aset yang sudah ada.

  4. Gunakan Marketing Langit
    Sedekah, istighfar, sholawat, atau apapun bentuk spiritualitas yang bisa mendatangkan keberkahan. Jangan hanya mengandalkan strategi duniawi.


Penutup: Jangan Pernah Takut Memulai

Kisah Raka adalah bukti nyata bahwa semua orang bisa sukses, meski tanpa gelar cumlaude atau jabatan prestisius. Kadang, jalan terbaik justru dimulai dari keputusan yang paling berat: berani keluar dari zona nyaman.

Jadi, masih ragu untuk memulai bisnismu?

Related Articles

Back to top button