Olahraga

Awas, Patrick Kluivert Pernah Dibantai Bahrain 0-4 ketika Melatih Curacao!

Patrick Kluivert menghadapi tantangan pada waktu Timnas Indonesia bersiap menjamu Bahrain pada lanjutan Kualifikasi Piala Planet 2026 zona Asia pada 25 Maret 2025 di area Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sejarah mencatat, Kluivert pernah mengalami kekalahan memalukan dari Bahrain pada waktu masih melatih Curacao, yang mana dapat menjadi sinyal bahaya bagi Timnas Indonesia.

Pada 6 Oktober 2021, Patrick Kluivert yang pada waktu itu menangani Timnas Curacao mengalami kekalahan telak 0-4 di laga uji coba melawan Bahrain. Tim asuhan Kluivert tak mampu membendung serangan lawan, dengan gol-gol Bahrain dicetak oleh Mohamed Marhoon, Ali Madan, dan juga dua gol dari Mahdi Abduljabbar. Hasil yang dimaksud menjadi salah satu kekalahan paling mencolok di karier kepelatihannya.

Catatan ini tentu menjadi perhatian bagi para pendukung Timnas Indonesia. Apalagi, pada debutnya sebagai instruktur Garuda, Kluivert sudah ada menelan kekalahan telak 1-5 dari Australia pada 20 Maret 2025. Hasil yang disebutkan menghasilkan umum sepak bola Tanah Air mulai mempertanyakan efektivitas strategi yang tersebut diterapkan oleh eks striker Timnas Belanda itu.

Bahrain sendiri bukanlah lawan yang digunakan bisa saja diremehkan. Pada rapat pertama melawan Indonesia dalam Riffa pada 10 Oktober 2024, dia berhasil menahan imbang Garuda 2-2 lewat gol pada menit ke-90+9 yang dimaksud mengundang kontroversi. Kini, Bahrain datang dengan motivasi tinggi untuk kembali mengamankan poin demi menjaga asa lolos ke putaran selanjutnya.

Indonesia harus tampil lebih tinggi solid apabila ingin menghindari nasib mirip dengan Curacao dalam bawah asuhan Kluivert. Lini pertahanan yang digunakan sempat goyah pada waktu melawan Australia harus segera diperbaiki, sementara lini depan perlu lebih lanjut efektif pada memanfaatkan peluang, termasuk di eksekusi bola mati seperti penalti yang tersebut sempat gagal dieksekusi Kevin Diks di tempat laga sebelumnya.

Dengan tekanan besar yang pada masa kini mengarah kepadanya, Kluivert harus menemukan formula terbaik agar Timnas Indonesia mampu tampil lebih tinggi baik serta mengamankan kemenangan berhadapan dengan Bahrain. Kekalahan lainnya tak hanya saja memperkecil prospek Indonesia untuk melaju ke fase berikutnya, tetapi juga bisa jadi semakin memperburuk posisinya sebagai instruktur dalam mata publik.

Akankah Kluivert mampu membalaskan dendamnya terhadap Bahrain serta mengakibatkan Indonesia kembali ke jalur kemenangan? Ataukah Garuda justru akan mengulang kegagalan yang mana pernah dialami Curacao? Jawabannya akan terungkap pada 25 Maret mendatang.

Related Articles

Back to top button